Pages

Sabtu, 22 September 2012

Cerita Aneh Perempuan Tua dan Perempuan Cantik


Cerita Aneh Perempuan Tua dan Perempuan Cantik Saat Mencari Sukhoi di Gunung Salak

Beberapa Tim SAR dan pendaki yg ikut mencari pesawat Sukhoi di Gunung Salak mempunyai pengalaman cerita yg aneh. Mulai dari mimpi bersenggama dengan perempuan cantik hingga melanggar larangan memetik bunga .


Seorang yang tergabung dalam sebuah regu pada tim yang pertama kali diterjunkan ke
Gunung Salak menceritakan pengalamannya saat berada pada ketinggian 1.700 kaki, pos terakhir tak jauh dari titik koordinat pesawat jatuh, Sabtu dini hari, 12 Mei. Ia dan sekitar sembilan anggota regu lainnya
bermimpi aneh saat sedang tertidur.
"Kami mimpi basah secara bersamaan," kata dia.Anehnya, dia melanjutkan, mimpi seluruh anggota regu cukup identik. Awalnya mereka
bermimpi disambut seorang wanita cantik pada sebuah rumah di puncak gunung
tersebut. "Perempuan itu menyuguhi kami air minum," kata dia bercerita.
Tak lama berselang, mereka langsung diminta untuk istirahat. Tetapi di dalam rumah ternyata ada banyak perempuan yang tak kalah cantiknya dengan yang menyambutnya tadi. Setelah itu, para perempuan itu mencumbu mereka selayaknya
suami istri.
Namun ia mengaku tak heran dengan peristiwa tersebut karena Gunung Salak terkenal dengan kisah magisnya. "Yah,
kami memaklumi saja."
Cerita lain dari seorang pendaki yang pernah menjelajahi Gunung Salak. Kini ia bergabung dengan tim SAR sebagai sukarelawan pencari korban Sukhoi. Menjelang pendakian, ia banyak berkonsultasi dengan masyarakat yang berada di sekitar gunung tersebut.
"Banyak pantangannya," ujarnya.
Ia mengaku pernah menghiraukan pantangan
penduduk untuk tidak mengambil bunga anggrek saat mendaki beberapa bulan lalu ke Gunung Salak. Maklum, kata dia, di sana banyak anggrek berbagai jenis yang cukup indah.
Tapi apa yang terjadi. Timnya tersesat saat ingin pulang. Sepanjang hari mereka hanya
berputar di puncak Salak secara berulang sampai malam hari.Anggrek itu pun di simpan di salah satu tempat, timnya
kemudian salat Isya. Setelah salat timnya kembali melanjutkan perjalanan pulang.
"Ternyata jalan pulang hanya ditutupi ranting padahal kami sudah beberapa kali lewat di depan ranting itu," ujarnya
seraya menggeleng kepala. Ia juga mengaku bertemu seorang nenek-nenek berusia
sekitar 80 tahun di puncak gunung tersebut. Perempuan tua yang sudah bungkuk itu
berjalan sendirian di sebuah padang dengan hanya memakai pakaian tipis.
"Kami tanya mau ke mana Nek, dia bilang hanya jalan-jalan," kata dia menirukan pernyataan nenek tersebut.
Saat ditanyai di mana tempat tinggalnya, wanita tua itu hanya menjawab, "Di sini Nak." Nenek itu menolak diantar ke kaki
gunung. Pendaki ini melanjutkan, perempuan tua itu lalu bilang, "Saya senang di sini karena ramai bila malam, mereka sering kasih saya makan," tanpa menyebutkan siapa mereka yang dimaksud.
Yang mengherankan lagi, kata pendaki itu, si nenek berbahasa Jawa kental, padahal mayoritas masyarakat di kaki gunung
berbahasa Sunda. "Kami pun meninggalkan nenek itu sendirian," ujarnya.

Sumber :  http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3433219462456773595#editor/target=post;postID=8325185402465989326

0 komentar:

Posting Komentar